Bos Mandiri Ungkap Keuntungan Suku Bunga BI 6,25%.




Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengungkapkan tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tinggi memberikan keuntungan bagi bank pelat merah tersebut. Seperti diketahui, BI mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25% pada Juni 2024.

Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi mengungkapkan, penyaluran kredit bank berlogo pita emas itu berkisar 20% sejak Januari 2024 hingga saat ini. Diakuinya, ada kekhawatiran terhadap cost of fund (CoF) seiring dengan era tingginya suku bunga acuan.

Namun, kata Darmawan, karena pertumbuhan volume transaksi yang sangat baik, Bank Mandiri justru mampu menekan biaya pendanaan dalam situasi tersebut. Dia menjelaskan, dengan pertumbuhan kredit sekitar 20%, Bank Mandiri bisa melakukan penyesuaian suku bunga.

“Kita punya dua faktor yang tidak dimiliki pelaku usaha lain. Dari sisi cost of fund, kita bisa mengaturnya agar tetap turun meski suku bunga naik. Karena transaksinya semakin meningkat,” tutupnya pada penandatanganan MoU antara CT Corpora dan Bank. Mandiri, Jumat (28 Juni 2024).

Namun dari sisi aset, secara mengejutkan Bank Indonesia malah menaikkan suku bunga. Jadi Bank Mandiri mendapat dua keuntungan ketika Bank Indonesia benar-benar menaikkan suku bunga.

“Tetapi setelah bulan Januari, dengan pertumbuhan sebesar 20%, Mandiri menjadi bank yang memiliki kemewahan dalam melakukan repricing.”

Darmawan mengakui, era suku bunga tinggi saat ini bukanlah hal yang mudah. Ia mengatakan, jika pihaknya tidak memanfaatkan prospek suku bunga rendah pada tahun 2021 hingga 2022, berbeda dengan era suku bunga tinggi pada tahun 2023 selama ini.

READ  Polisi mengungkap kasus penipuan dengan modus video like YouTube, korban mengalami kerugian hingga Rp 800 juta

“Kalau format yang sama terus, kedepannya masih sama, sekarang kita sama-sama pakai format yang sama, itu saja. Hasilnya tidak akan sama, justru menurun,” imbuhnya.

Selain itu, Darmawan menyampaikan strategi pertumbuhan Bank Mandiri yang lebih detail dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kemudian bank lebih fokus pada sektor tematik yang menjadi fokusnya agar lebih efisien.

“Menjaga pertumbuhan kita dari hari ke hari dengan strategi yang lebih bersifat pendekatan ekosistem,” kata Darmawan.

Sementara Bank Mandiri baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT CT Corpora. Nota Kesepahaman tersebut terdiri dari berbagai Perjanjian Kerjasama (CPA). Diantaranya adalah penggunaan berbagai produk dan layanan perbankan Bank Mandiri untuk berbagai kebutuhan operasional CT Corp.

Ruang lingkup MoU ini mencakup pemanfaatan berbagai produk dan layanan perbankan Bank Mandiri untuk berbagai kebutuhan operasional bisnis CT Corp serta solusi ekosistem media dan anak perusahaan di bawah CT Corp. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor termasuk ritel, real estate, gaya hidup dan hiburan, menciptakan sinergi dan meningkatkan pengalaman pelanggan.




Artikel lain

Saham BBNI mencapai level tertinggi baru di Rp 5.850


(ay/ayh)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *